Tribun Medan - Sabtu, 3 November 2012 10:47 WIB
"Menurut saya, novel atau fiksi adalah medium yang sangat efektif untuk pengembangan bahasa. Formatnya yang populer akan disukai banyak orang," ucap Dee kepada Kompas.com usai menerima penghargaan Bulan Bahasa untuk buku kumpulan cerita 'Madre' karangannya di Balai Bahasa, Jakarta, Selasa (30/10/2012).
Melalui karya fiksi, Dee tidak hanya berusaha memasukan bahasa yang baik dan benar, ia juga melakukan pendalaman bahasa dalam setiap karya-karyanya. Dengan begitu, pembaca bukan hanya sekadar tahu karangannya, namun secara implisit. pun mengetahui beberapa teknik berbahasa.
"Prinsip saya dalam menulis buku adalah menciptakan kisah dan karakter yang menarik, dan kemudian menggunakan bahasa Indonesia dengan sebaik-baiknya," tutur penulis Supernova dan Perahu Kertas itu.
Menurutnya, penuturan sebuah kisah sepenuhnya ditopang oleh bahasa. Oleh karena itu, setiap penulis atau pengaran novel perlu memiliki kemampuan berbahasa yang baik. Melalui novel-lah, penulis memberikan pembelajaran berbahasa yang baik kepada para pembacanya tanpa ada kesan menggurui.
"Benar, dalam berkisah pasti kita berbahasa. Pembaca pun berarti belajar bahasa. Untuk itu menggunakan bahasa yang baik akan memiliki nilai pembelajaran bagi pembacanya, tapi tanpa menggurui tentu saja," tandasnya dengan senyuman.
Anda sedang membaca artikel tentang
Yuk, Belajar Bahasa Melalui Novel
Dengan url
http://medanngepos.blogspot.com/2012/11/yuk-belajar-bahasa-melalui-novel.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Yuk, Belajar Bahasa Melalui Novel
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Yuk, Belajar Bahasa Melalui Novel
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar