Tribun Medan - Jumat, 8 Maret 2013 11:22 WIB
Dengan menggunakan sebuah surat "sakti" bernama National Security Letters atau Surat Keamanan Nasional, FBI berhak meminta perusahaan penyedia layanan internet, seperti Google, untuk menyerahkan data-data pengguna layanan mereka. Bahkan, FBI tidak perlu meminta izin dari pengadilan untuk mengambil data-data tersebut.
Data yang "dikorek" oleh FBI dapat berbentuk informasi nomor telepon, alamat e-mail, situs yang dikunjungi, dan berbagai informasi lainnya yang dianggap relevan terhadap penyidikan.
Dikutip dari Wired, Jumat (8/3/2013), Google menyatakan, walaupun FBI bisa mendapatkan informasi mengenai nama, alamat, dan lain-lain, FBI tidak bisa menggunakan surat keamanan nasional untuk meminta informasi mengenai isi e-mail di GMail, pencarian yang dilakukan di Google, video YouTube, atau alamat IP pengguna.
Seberapa sering FBI meminta data-data sensitif dari Google? Ternyata cukup sering. Melalui sebuah situs, Google membeberkan hal tersebut. Dari tahun 2009 hingga 2012, Google telah menerima surat keamanan nasional sebanyak 0-999 kali.
Anda sedang membaca artikel tentang
FBI Sering "Intip" Pengguna Layanan Google
Dengan url
http://medanngepos.blogspot.com/2013/03/fbi-sering-pengguna-layanan-google.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
FBI Sering "Intip" Pengguna Layanan Google
namun jangan lupa untuk meletakkan link
FBI Sering "Intip" Pengguna Layanan Google
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar