Tribun Medan - Jumat, 26 April 2013 09:21 WIB
TRIBUN-MEDAN.com,JAKARTA--Maraknya selebritas dan pesohor ramai-ramai menjadi bakal Caleg DPR dari beragam partai politik, sepertinya juga diikuti oleh para menteri di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II yang juga latah dicalonkan partai.
Tercatat nama Roy Suryo, EE Mangindaan, Syarif Hasan, dan Amin Syamsudin dr Demokrat. Sementara dari PAN, Azwar Abubakar dan Zulkifli Hasan.
Sedangkan dari PKB terselip nama Muhaimin Iskandar dan Helmi Faisal. Suswono dan Tifatul Sembiring juga masih disorongkan oleh PKS.
Sementara PPP dipastikan juga masih mengunggulkan nama Suryadarma Ali. Golkar pun juga mengedepankan menteri-menterinya untuk berlaga di Pemilu Legeslatif 2014.
Pengajar komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi, termasuk orang yang tidak setuju menteri ikut berlaga di Pemilu mengingat rawan terjadi penyalahgunaan kekuasaan.
"Lihat saja, musim kampanye belum digelar para menteri sudah "genit" di tayangan iklan kementrian. Seolah-olah mereka bertutur kesuksesan program kementriannya tetapi jelas-jelas pak menterinya tampil dengan narsis. Seharusnya mereka malu karena banyak penyimpangan dan korupsi terjadi di kementriannya," ujar Ari Junaedi ujarnya kepada Tribunnews.com, Kamis (25/4/2013).
Ari yang juga pengajar program magister ilmu komunikasi di Universitas Dr Soetomo, Surabaya dan Universitas Persada Indonesia YAI, Jakarta ini menegaskan, hampir bisa memastikan agenda kunjungan kerja dan modus bantuan bagi warga akan kerap dilakukan para menteri yang "nyaleg".
"Ini merupakan salah satu cara menteri mengakali kampanye yang hanya diperbolehkan KPU saban jumat. Sebaiknya panwaslu harus tegas mengawasi gerak langka menteri dan masyarakat juga menghukum menteri yang tidak becus kerja," katanya.
"Saatnya masyarakat pemilih untuk menghukum menteri yang selama ini kita kenal tidak bisa kerja dengan tidak memilihnya di pemilu mendatang. Apalagi yang kementriannya dikenal melakukan banyak penyimpangan dan membuat masyarakat sengsara. Buat apa memilih mereka yang tidak bisa memberikan tauladan yang baik bagi generasi muda," pungkas Ari Junaedi.
Anda sedang membaca artikel tentang
Menteri Jadi Caleg Dianggap Melecehkan Demokrasi
Dengan url
http://medanngepos.blogspot.com/2013/04/menteri-jadi-caleg-dianggap-melecehkan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Menteri Jadi Caleg Dianggap Melecehkan Demokrasi
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Menteri Jadi Caleg Dianggap Melecehkan Demokrasi
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar