Tribun Medan - Selasa, 2 April 2013 10:23 WIB
"Saya ingin meraih kursi dewan untuk menjadi suara kaum perempuan, terutama mereka yang tinggal di wilayah-wilayah suku," kata Zari kepada Associated Press (AP) dalam sebuah wawancara hari Senin (1/4). "Ini keputusan sulit, tapi saya bertekad dan semoga masyarakat mendukung saya."
Banyak dari 180 juta warga Pakistan punya pandangan konservatif tentang peran perempuan dalam masyarakat. Pandangan tersebut bahkan lebih dirasakan di wilayah-wilayah suku yang semi-otonom, daerah yang miskin dan terpencil di barat laut negara itu yang didominasi suku Pashtun yang mengikuti aliran Islam yang sangat konservatif. Kebanyakan perempuan di wilayah suku tidak berpendidikan, jarang bekerja di luar rumah dan memakai pakaian panjang, yang menutupi sebagian besar tubuhnya saat mereka muncul di depan umum.
Zari, yang tamat SMU, berbicara kepada wartawan dalam konferensi pers pada Senin dengan mengenakan syal warna-warni yang melilit tubuh dan kepalanya. Hanya matanya saja yang terlihat.
Kehidupan perempuan di wilayah suku Pakistan bahkan menjadi lebih sulit dalam beberapa tahun terakhir dengan kehadiran militan Taliban yang meningkat, yang menggunakan wilayah perbatasan sebagai tempat perlindungan utama mereka di negara itu. Kaum militan itu telah melancarkan pemberontakan berdarah melawan pemerintah demi memberlakukan hukum Islam di negara itu dan punya sejarah menggunakan kekerasan untuk menegakkan pandangan garis keras mereka terhadap perempuan.
Tahun lalu militan Taliban menembak seorang murid sekolah berusia 15 tahun, Malala Yousafzai, dalam sebuah usaha yang gagal untuk membunuh gadis itu karena ia menolak pandangan kaum militan dan merupakan pendukung kuat pendidikan bagi kaum perempuan.
Zari mengajukan dokumen yang diperlukan untuk mencalonkan diri pada hari Minggu di Khar, kota utama di Bajur. Ia didampingi suaminya, yang kata dia mendukung sepenuhnya keputusannya untuk mencalonkan diri untuk kursi di Majelis Nasional. Zari, yang maju sebagai calon independen, mengatakan dia tidak ditakuti-takui oleh warga lokal untuk maju dan sejauh ini tidak menerima ancaman dari kaum militan. Dia berharap, dirinya bisa meyakinkan kaum perempuan untuk berubah dan memilih dirinya.
Anda sedang membaca artikel tentang
Perempuan dari Sabuk Suku Pakistan Tantang Taliban
Dengan url
http://medanngepos.blogspot.com/2013/04/perempuan-dari-sabuk-suku-pakistan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Perempuan dari Sabuk Suku Pakistan Tantang Taliban
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Perempuan dari Sabuk Suku Pakistan Tantang Taliban
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar