Laporan Wartawan Tribun Medan/ Adol Frian Rumaijuk
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Sebagai kota multikulturalisme, Kota Medan menjadi sangat berpotensi dan rentan terhadap kelompok yang menginginkan adanya perpecahan. Untuk itu diperlukan peningkatan wawasan tentang kebangsaan guna lebih meningkatkan lagi persatuan dan kesatuan serta kerukunan maupun sikap-sikap toleransi yang selama ini sudah terbina dengan baik.
Demikian disampaikan Pelaksana Tugas Wali Kota Medan diwakili Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Kota Medan Ir Qamarul Fatah ketika membuka Dialog Wawasan Kebangsaan Bagi Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda dan Tokoh Etnis Kecamatan se-Kota Medan Tahun Anggaran 2013 di Inna Dharma Deli Hotel Medan, Selasa (1/10).
"Kita tidak ingin suasana kondusif dan harmonis yang sudah terwujud di tengah-tengah masyarakat terusik dan terganggu, baik oleh tindakan-tindakan kriminalitas berskala tinggi. Apalagi ancaman-ancaman keamanan yang lebih ekstrim. Untuk itulah saya sangat mengapresiasi digelarnya dialog ini," kata Qamarul.
Menurut Qamarul, sebagai komponen terdekat dengan masyarakat, tokoh masyarakat memiliki peran dan kedudukan yang sangat strategis dalam menjaga harmonisasi sosial di tengah-tengah masyarakat. Karenanya, para tokoh masyarakat diharapkan mampu dan tanggap melihat setiap gangguan yang berpotensi menggangggu keamanan dan ketertiban. Apalagi sampai memecahbelah kerukunan masyarakat.
Atas dasar itulah Qamarul berharap melalui dialog yang digelar ini, wawasan serta pemahaman bersama tentang wawasan kebangsaan dapat semakin baik, terutama dalam menilai gerak-gerik mencurigakan yang dapat memecah persatuan dan kesatuan. "Saya yakin kita semua punya ketangguhan dan kemampuan untuk melakukan langkah-langkah antisipatif guna memecah atau menanggulangi secara bersama-sama segala potensi gangguan-gangguan tersebut," ungkapnya.
Dalam acara yang turut dihadiri Ketua MUI Kota Medan Prof DR M Hatta, Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Medan H Iwan Zulhami SH MAP, mewakili Kapolresta Medan dan Dandim 0201 0201/BS, Eldin selanjutnya ingin dialog ini juga menghasilkan berbagai formula yang semakin kemprehensif guna menciptakan kondisi dan situasi harmonis di tengah masyarakat.
Kemudian Qamarul menjelaskan, sesuai dengan dinamika dan kemajuan pembangunan, ada kecendrungan gangguan keamanan dan ketertiban umum dilakukan sitematis dengan modus dan motif bervariatif dengan pemanfaatan perangkat teknologi secara illegal. Salah satu cara mengantisipasinya adalah dengan mengkomunikasikan semua pola-pola tindakan kriminalitas tersebut di tengah-tengah masyarakat.
"Selain itu harus ada tindakan-tindakan cegah tangkal di tingkat individu dan kelompok. Jadi kita perlu kesiapsiagaan untuk mencegah tindakan-tindakan kejahatan, terutama tindakan teror berbasis masyarakat yang terlembaga dan terkoordinasi dengan baik. Karena itukita harus membangun sinergitas diantara seluruh perangkat pemerintahan dan negara, baik di tingkat kota, kecamatan, kelurahan sampai tingkat lingkungan dengan melibatkan peran semua pihak, termasuk tokoh masyarakat," harapnya.
Sementara itu Kepala Badan Kesbangpol dan Linmas Kota Medan Ceko Wakhda Ritonga SH dalam laporannya mengatakan, maksud dan tujuan dialog ini digelar disamping untuk meningkatkan peran serta tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh etnis, sekaligus diharapkan dapat sebagai mediator dalam penciptaan situasi kondusifitas di masyarakat sehingga terciptanya keamanan, ketertiban dan kenyamanan di tengah masyarakat, khususnya Kota Medan.
Cheko menjelaskan, kegiatan ini berlangsung selama 4 hari diikuti lebih kurang 1.050 peserta yang dilaksanakan melalui 4 angkatan berasal dari tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh etnis kecamatan se-Kota Medan. Sebagai narasumber, Cheko mengaku pihaknya mengundang Kapolresta Medan, Dandim 0201/BS, Ketua MUI Kota Medan, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Medan.
"Dialog ini digelar sebagai bagian dari upaya Pemko Medan untuk mengisi dan memberikan masukan dalam pembangunan Kota Medan serta meningkat peran serta tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh etnis dalam menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif di masyarakat melalui pemahaman 4 pilar kebangsaan di kalangan masyarakat.
Mengingat di era globalisasi ini sangat rentan terjadi persoalan-persoalan sosial yang menjurus konflik sehingga dapat mengaburkan nilai-nilai ideology kebangsaan," jelas Cheko.
(*/afr/tribun-medan.com)
Anda sedang membaca artikel tentang
Plt Wali Kota Medan Buka Dialog Wawasan Kebangsaan
Dengan url
http://medanngepos.blogspot.com/2013/10/plt-wali-kota-medan-buka-dialog-wawasan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Plt Wali Kota Medan Buka Dialog Wawasan Kebangsaan
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Plt Wali Kota Medan Buka Dialog Wawasan Kebangsaan
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar