TRIBUN-MEDAN.com - Komunitas Star Trek Indonesia merayakan 47 tahun film-film Star Trek ditayangkan. Star Trek untuk kali pertama diputar di layar kaca pada 8 September 1966 dan hingga tahun ini film-film itu masih diproduksi. Berbagai acara seru pun digelar di @atamerica, Pacific Place Jakarta, Sabtu (23/11/2013).
Rangkaian acara tersebut diawali dengan pemotongan kue oleh para "admin" atau pengurus Komunitas Star Trek Indonesia atau Indo Star Trek, yakni Hilmy Hasanuddin, Emil, Ismanto Hadi, Bowo Trahutomo, dan Erianto Rachman. Lantas, ada penyematan pin untuk empat anggota komunitas yang naik pangkat menjadi kapten, yakni ketika mereka memasuki usia 40 tahun. Itu semacam tradisi yang dilakukan Indo Star Trek.
"Pokoknya acaranya seru sampai malam. Ini kali pertama kami menggelar acara untuk publik. Siapa saja, pecinta Star Trek, boleh datang dan bergembira bersama kami," kata Wida, yang juga baru naik pangkat menjadi kapten.
Ada pula suguhan orkestra yang memainkan musik film-film Star Trek, diskusi film, foto bareng cosplayer, dan pembagian door prize. Selain itu, para pengunjung bisa mengikuti Starship Bridge Simulation, games jaringan dengan lima komputer. Seseorang yang berperan sebagai kapten pesawat antariksa bisa menjadi kapten kapal penjelajah Star Trek. Para pengunjung bisa ikut bermain bersama dan memilih menjadi kapten atau kru teknis, komunikasi, taktis atau sains.
Celeste Chamber Orchestra dengan konduktor "Komander" Adi Nugroho menyajikan musik dari The Original Series hingga Into The Darkness. Soundtrack The Animated Series, yang aslinya diaransemen oleh Yvette Blais and Jeff Michael, diubah oleh Adi, yang juga anggota komunitas. Begitu pula musik karya Jerry Goldsmith dalam The Next Generation dan karya Dennis McCarthy dalam Deep Space Nine. Setelah itu, soundtrack Voyager, Enterprise, The Future Begins, dan Into Darkness juga disuguhkan.
Permainan gitar solo dari Yoel, personel band 7YL yang juga anggota komunitas tersebut, mengajak para pengunjung @atamerica untuk masuk ke alam Star Trek. Yoel sendiri bingung ketika ditanya film mana yang paling berkesan baginya, karena semua film mengesankan.
Denis Rajic, Office Management Specialist, Political Section Kedutaan Besar AS di Jakarta, mengungkapkan bahwa ia juga penggemar Star Trek. Menurutnya, banyak pesan moral yang terkandung dalam Star Trek. Antara lain, soal kebebasan untuk berbicara dan menyatakan keinginan, lepas dari rasa takut, dan kemanusiaan yang berarti kebersamaan.
"Dalam film Undiscovered Country, misalnya, kita bersama-sama membangun masa depan," tuturnya.
Ketua Indo Star Trek, Hilmy Hasanuddin, mengatakan bahwa Star Trek merupakan simbol yang menggambarkan bahwa manusia biasa bisa mengeksplorasi sains dan teknologi. "Sama dengan banyak orang suka Batman dan Superman sejak kecil, saya juga suka Star Trek sejak kecil. Luar biasa, bisa ngejar sains dan teknologi, luar angkasa hingga 200 tahun ke depan," paparnya.
Acara itu dilanjutkan dengan pementasan teater, menirukan salah satu adegan dalam Voyager. Ada Borg, Worf, Chokotay, dan Kapten Janeway. Borg bisa dilumpuhkan dengan bantuan Worf dari Klingon.
"Bagi saya yang suka fiksi ilmiah ini, Star Trek itu wow. Kebudayaan, teknologi, bahasa, sosial, pesan-pesan moral, aksi, komedi, ada semua di film ini," kata Anggara, yang biasa menjadi cosplayer Worf.
Acara demi acara membawa para pengunjung makin masuk ke jagat semesta, ruang angkasa, galaksi, ruang yang luas di atas sana. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Indonesia Rayakan 47 Tahun Penayangan Star Trek
Dengan url
http://medanngepos.blogspot.com/2013/11/indonesia-rayakan-47-tahun-penayangan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Indonesia Rayakan 47 Tahun Penayangan Star Trek
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Indonesia Rayakan 47 Tahun Penayangan Star Trek
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar