TRIBUN-MEDAN.com, JAKARTA - Mantan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla (JK) mengaku ada keanehan rapat Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK) yang dipimpin Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia Boediono yang memutuskan Bank Century adalah bank gagal sistemik.
Padahal, pada rapat beberapa jam sebelumnya bersama Sri Mulyani-Boediono dan sejumlah menteri, menyepakati bahwa ekonomi Indonesia dalam kondisi aman dan ada tidak krisis.
Hal tersebut disampaikan JK usai diperiksa dua jam sebagai saksi bagi tersangka mantan Deputi V Bidang Pengawasan BI, Budi Mulya dalam kasus dugaan korupsi bailout Bank Century di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (21/11).
Selama dua jam, JK dicecar dua pertanyaan. Yakni tentang peran Budi Mulya dalam menentukan bahwa bank berdampak sistemik pada perekonomian Indonesia. Kedua, tentang tentang pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.
Kepada penyidik, Kalla menceritakan pada 21 November 2008 sore, ia mengikuti rapat bidang ekonomi yang diikuti oleh Gubernur BI Boediono, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan sejumlah menteri bidang ekonomi di Istana. Rapat tersebut menyepakati, bahwa ekonomi Indonesia dalam kondisi aman dan ada tidak krisis.
Belakangan Kalla baru mengetahui, bahwa beberapa jam kemudian, KKSK yang dipimpin Sri Mulyani dan dihadiri Boediono menggelar rapat di Kementerian Keuangan hingga menjelang pagi.
Keputusan rapat tersebut mengejutkan Kalla, yakni adanya gagal sistemik pada sejumlah bank.
"Tapi beberapa jam kemudian, mereka rapat di Kementerian Keuangan. Kemudian subuh memutuskan, adanya gagal sistemik pada suatu bank yang membahayakan. Padahal, sebenarnya itu tidak perlu. Dan mereka itu berdebat, bahwa sebenarnya tidak terjadi gagal sistemik," ungkap Kalla.
Kalla merasakan kejanggalan atas keputusan rapat KKSK itu. Apalagi, sebelumnya Sri Mulyani dan Boediono melaporkan, bahwa tidak ada persoalan di ekonomi Indonesia, termasuk perbankan.
"Saya tidak tahu (alasannya). Itu kan rapatnya malam-malam. Yang aneh, sebenarnya bahwa ada bank gagal, gagalnya Rp 630 miliaran, tapi dalam waktu tiga hari dibayarnya Rp 2,5 triliun. Iya, itu aneh," ujar JK.
Menurut Kalla, Bank Century dianggap gagal padahal tak ada yang gagal."Gagalnya karena dirampok pemiliknya," ujar JK.
Ketika ditanya siapa yang bertanggung jawab atas kucuran dana sebesar itu, JK menjawab bahwa dua pihak yang bertanggung jawab yakni KKSK dan BI. "KKSK dan BI harus memberi penjelasan," kata JK.
Apakah Wakil Presiden Boediono bisa diseret menjadi tersangka, JK hanya menjawab bahwa semua yang tahu persoalan ini harus dimintai keterangan oleh KPK sebagai saksi. (tribunnews.com/aco/adi)
Anda sedang membaca artikel tentang
Jusuf Kalla: KKSK dan BI Harus beri Penjelasan
Dengan url
http://medanngepos.blogspot.com/2013/11/jusuf-kalla-kksk-dan-bi-harus-beri.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Jusuf Kalla: KKSK dan BI Harus beri Penjelasan
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Jusuf Kalla: KKSK dan BI Harus beri Penjelasan
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar