TRIBUN-MEDAN.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Dutasari Citralaras Mahcfud Suroso mengakui kedekatannya dengan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Machfud menyebut dirinya bersaudara dengan istri Anas, Athiyya Laila.
"Dengan Anas itu, memang istri Anas adalah saudara saya. Athiyya Laila itu adalah hubungan bapak saya sebagai kiai NU, bapaknya Athiyya kiai NU, hubungannya sebatas itu saja," kata Machfud seusai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai saksi terkait penyidikan kasus dugaan korupsi proyek Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sarana Olahraga Nasional Hambalang, beberapa bulan silam.
Meskipun demikian, Machfud menegaskan, hubungannya dengan Anas tidak ada yang istimewa. Terpilihnya PT Dutasari Citralaras sebagai perusahaan subkontraktor proyek Hambalang, menurutnya, bukan karena kedekatan Machfud dengan Anas.
"Tidak ada pengaruhnya. Saya mulai mendapatkan proyek dari tahun 1992 sampai sekarang ini, masa saya dapat dari Anas? Tidak ada sama sekali, tidak diuntungkan sama sekali," ujar Machfud.
PT Dutasari Citralaras merupakan salah satu perusahaan subkontraktor dalam pengerjaan proyek Hambalang. Dia menegaskan, PT Dutasari Citralaras bukan milik Anas ataupun Athiyya. Perusahaan tersebut, sebagian sahamnya diduga dimiliki Machfud dan Munadi Herlambang. Hingga 2008, istri Anas Urbaningrum, yakni Athiyya Laila juga menjadi komisaris di perusahaan tersebut.
Machfud mengaku perusahaan itu merupakan miliknya pribadi. Memang Athiyya pernah menjadi komisaris di PT Dutasari Citralaras. Namun, Januari 2009, Macfhud membeli saham milik Athiyya.
" PT Dutsari itu bukan kepemilikan Athiyya tetapi adalah milik saya, secara prinadi dan satu orang lagi partner saya, Roni Wijaya," kata Machfud.
Ia juga mengaku tidak ada kaitannya antara proyek Hambalang yang dikerjakannya dengan Anas Urbaningrum maupun Partai Demokrat.
Sebaliknya, Machfud mengaku dekat dengan Athiyya Laila karena masih saudara. Bapaknya dan bapak Athiyyah sama-sama aktif di Nahdlatul Ulama (NU). "Anas tidak mengerti proyek. Semua tahu bahwa di BUMN, seperti PT Adhi Karya, PT Pembangunan Perumahan (PP), PT Wijaya Karya, PT Waskita Karya itu sudah ISO. Sehingga, prosesnya itu tidak bisa diintervensi dari atasan atau orang luar," ujar Machfud.
Audit BPK mengungkap, MS (Machfud Suroso) selaku Direktur Utama PT Dutasari Citralaras menerima uang muka Rp 63 miliar, tepatnya sebesar Rp 63.300.942.000 yang tidak seharusnya dia terima. Temuan aliran dana ini diduga terkait dengan pernyataan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin.
Nazaruddin menuturkan PT Dutasari Citralaras berperan dalam menampung fee proyek Hambalang kemudian mengalokasikannya ke Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, serta ke DPR.
Menurut Nazaruddin, Machfud Suroso selaku petinggi Dutasari Citralaras membagi-bagikan fee Hambalang tersebut atas perintah Anas Urbaningrum. Machfud juga berperan mengatur pengadaan proyek.
Machfud Suroso mengaku siap bertanggung jawab atas pekerjaannya dalam pelaksanaan proyek Hambalang. "Enggak apa-apa masuk (audit). Saya bertanggung jawab untuk pekerjaan saya, saya gentle kok, saya profesional, saya kontraktor mekanilak elektrikal," kata Machfud.
Dia juga mengatakan, kontrak kerja PT Dutasari dalam proyek Hambalang, murni sebatas bisnis. "Apa hubungan pidana dengan pekerjaan saya? Kontrak saya itu bener-bener pure kontrak bisnis," ucap Macfhud yang disebut sebagai orang dekat Anas Urbaningrum ini. (tribunnews/edw/kompas.com)
Anda sedang membaca artikel tentang
Mahcfud Suroso: Istri Anas Saudara Saya
Dengan url
http://medanngepos.blogspot.com/2013/11/mahcfud-suroso-istri-anas-saudara-saya.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Mahcfud Suroso: Istri Anas Saudara Saya
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Mahcfud Suroso: Istri Anas Saudara Saya
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar