TRIBUN-MEDAN.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Max Sopacua mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga manusia biasa yang bisa bereaksi atas fitnah yang terus diarahkan kepadanya. Dengan demikian, langkah SBY menghadapi fitnah itu melalui kuasa hukum dianggapnya wajar.
"Pak SBY bukan malaikat, bukan robot yang jika difitnah terus diam saja. Pak SBY itu manusia biasa yang punya emosional jika setiap hari sepanjang tahun difitnah tentu dia punya perasaan dan emosional juga. Dan itu wajar," kata Max seperti dikutip Tribunnews.com, Senin (27/1/2014).
Hal itu dikatakan Max saat ditanya soal kritik terhadap SBY yang menyewa tim pengacara keluarga untuk menghadapi sejumlah fitnah. Terakhir, Tim Pengacara Keluarga SBY yang dipimpin Palmer Situmorang melayangkan somasi kepada Rizal Ramli dan Anggota DPR Fahri Hamzah karena dianggap terus memfitnah SBY.
Menurut Max, jika kritikan menyangkut kebijakan pemerintah, maka wajar kalau SBY dikritik sebagai Presiden RI. Namun, jika menyangkut persoalan pribadi atau keluarga SBY, menurut Max, hal itu tidak baik.
"Pak SBY sebagai presiden juga manusia biasa. Pribadi dia, keluarga yang punya istri dan anak. Karena itu harus dilihat dua sisi sebagai presiden dan pribadi," kata Max.
Max mengatakan, tidak seorang pun di dunia ini jika terus menerus diserang dengan fitnah akan mampu bertahan atau diam terus. Apalagi, kata Max, jika fitnah itu menyangkut pribadi, terutama keluarga.
"Apa kalau kita dihantam terus akan diam terus? Kalau Pak SBY somasi itu kan saya kira wajar. Sepanjang manusia itu masih punya hati sanubari. Kalau benar kan tinggal diselesaikan di pengadilan," pungkas anggota Komisi I DPR itu.
Seperti diberitakan, somasi kepada Fahri dilayangkan menyusul pernyataan politisi PKS itu yang mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi untuk memeriksa anak kedua SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, atas dugaan keterlibatannya dalam kasus Hambalang.
Selain somasi untuk Fahri, tim advokat dan konsultan hukum Presiden SBY dan keluarga juga akan melakukan somasi kedua kepada mantan Menteri Koordinator Perekonomian Rizal Ramli. Somasi akan dilayangkan jika kuasa hukum Rizal tak memberikan klarifikasi atas somasi yang telah diberikan sebelumnya dalam waktu dekat.
Somasi itu dilayangkan menyusul tudingan Rizal kepada SBY. Disebutkan, ada gratifikasi jabatan yang diberikan kepada Wakil Presiden Boediono atas dana talangan Bank Century.
Anda sedang membaca artikel tentang
SBY Bukan Malaikat
Dengan url
http://medanngepos.blogspot.com/2014/01/sby-bukan-malaikat.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
SBY Bukan Malaikat
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar