TRIBUN-MEDAN.com JAKARTA - Asosiasi Tembaga Emas Indonesia (ATEI) mempertanyakan nasib pengusaha tambang di tengah kondisi pengendalian ekspor yang akan dilakukan melalui program hilirisasi. Dewasa ini beberapa pihak berpandangan bahwa nasib pengusaha tambang tembaga ditentukan oleh pakar atau politisi.
"Kami tidak setuju dengan hal itu, silakan panggung pakar dan politisi berpendapat," ujar Direktur Utama PT Indosmelt Natsir Mansyur, Jumat (10/1/2014).
Natsir mengungkapkan zaman sekarang demokrasi politik sah-sah saja. Namun Natsir menilai juga perlu diperhatikan demokrasi ekonomi.
"Siapa yang bertanggungjawab kalau bisnis per tambangan ini tutup, siapa yang menghidupi pekerja tambang, sekarang ini kerjaan susah," kata ketua ATEI tersebut.
Menurut dia, hal yang perlu dipertimbangkan adalah multiplyer effect terhadap ekonomi yang dirasakan rakyat nasional dan mayoritas daerah dimana bisnis tambang masih menjadi sektor yang bisa mempercepat pergerakan ekonomi daerah.
"Pengusaha tambang tembaga sangat mendukung kebijakan program hilirisasi mineral, namun membutuhkan waktu 4 tahun untuk pembangunan smelter. Kalau bangun ruko (rumah toko) bisa 2 tahun, ini kan bangun smelter," papar Natsir.
Anda sedang membaca artikel tentang
Takdir Pengusaha Tambang Ditentukan Dunia Politik
Dengan url
http://medanngepos.blogspot.com/2014/01/takdir-pengusaha-tambang-ditentukan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Takdir Pengusaha Tambang Ditentukan Dunia Politik
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Takdir Pengusaha Tambang Ditentukan Dunia Politik
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar