Laporan Wartawan Tribun Medan / Fahrizal Fahmi Daulay
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Rapat kerja antara PT. PLN (Persero) dengan anggota Komisi VII DPR RI yang membahas krisis listrik yang dihadapi Sumatera Utara di Rumah Dinas Gubernur Jl Sudirman dikepung oleh aksi demo dari kelompok Komite Tani Menggugat Sumut, Senin (3/3/2014) kemarin.
Ditengah berlangsungnya rapat tersebut datang seorang laki-laki paruh baya yang mengamuk meminta janji Gubsu Gatot Pujonugroho untuk menyelesaikan masalah konflik tanah di Sumut seperti di daerah Deliserdang, Padang Lawas, Binjai dan Langkat.
Mengenakan baju kotak-kotak dan celana warna coklat laki-laki itu marah-marah meminta untuk bertemu dengan Gatot tepat berada di depan rumah dinas. Ia mampu menerobos gerbang pintu masuk rumah yang dijaga ketat oleh security.
"Mana Gatot biar saya datangi langsung, saya Tajuddin Nur meminta dia untuk bertemu. Dia dipilih oleh rakyat, kita ini rakyat. Kenapa mau bertemu saja sulit," katanya sambil teriak-teriak.
Mendengar suara gaduh di luar rumah dinas Gubernur, langsung membuat para awak media yang sudah sedari tadi menunggu di ruang tamu bersama para ajudan dan security langsung keluar melihat kejadian apa yang sebenarnya berlangsung.
"Kita masyarakat Sumut, Gatot itu dipilih oleh rakyat. Tapi saya memasuki rumah dinas ini kok dihalang-halangi. Kenapa, malah saya diperlakukan dengan cara yang tidak mengenakkan. Saya kenal Mr. Gatot sebelum jadi Gubernur. Kawan saya dia," kata pria yang saat ini juga menjabat sebagai Koordinator REI Wilayah Sumut.
Mendengar suara teriak-teriak itu, Kemudian Eddy Sofian Kadis Kebang Pol Linmas dan Hasiholan Silaen Asisten I Pemerintahan Provinsi Sumut sigap menghadang laju Tajuddin Nur untuk memasuki pintu masuk rumah Gubernuran di mana masih dilangsungkan rapat antara PLN dan Komisi VII DPR RI.
"Kalian semua yang dekat-dekat ini kan semua penjilat Gatot. Saya membawa kepentingan masyarakat banyak. Saya buat surat audiensi sampai sekarang tidak ditanggapi. Kita mau Gubernurnya langsung turun menghadapi rakyatnya," teriaknya lagi sambil berusaha melepas rangkulan dari Eddy Sofian.
Aksi protes Tajuddin kemudian berhasil dihalau oleh Eddy dan petugas security yang kemudian menggiringnya ke arah pintu gerbang Gubernuran.
Aksi unjuk rasa kelompok Komote Tani Menggugat Sumut tidak sampai di sini, massa yang tadinya berada di Kantor Gubernur mengetahui Gatot berada di rumah Gubernuran langsung bergerak.
Mereka kemudian melakukan orasi agar aspirasi mereka didengarkan. Diantara tuntutan mereka meminta Gatot untu menyelesaikan konflik agraria petani dengan perkebunan negara, perkebunan swasta, perkebunan asing dan mafia tanah.
Mereka menggelar aksi hingga sore hari sampai rapat pembahasan penyelesaian krisis listrik usai. Mereka keukeh ingin menjumpai Gatot.
Iring-iringan mobil petinggi PLN dan anggota Komisi VII DPR RI sempat kesulitan keluar meninggalkan Rumah Dinas Gubernur, karena kelompok massa mencegat dua pintu gerbang masuk dan keluar rumah.
Kondisi ini membuat rumah dinas Gubernur otomatis terkepung. Namun iring-iringan rombongan itu akhirnya bisa keluar dengan penjagaan aparat kepolisian yang datang membantu, "awas kalian, awas. Mau lewat mereka," ujar seoran anggota Polisi.
Hingga pukul 18.00 WIB, massa kelompok tani masih menunggu kedatangan Gatot. Menurut Tajuddin Nur kelompok massa siap menginap di Kantor Gubernur Sumut untuk memperjuangkan tuntutan mereka.
(riz/tribun-medan.com)
Anda sedang membaca artikel tentang
Buat Ribut, Tajuddin Nur Dirangkul Eddy Sofian Keluar
Dengan url
http://medanngepos.blogspot.com/2014/03/buat-ribut-tajuddin-nur-dirangkul-eddy.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Buat Ribut, Tajuddin Nur Dirangkul Eddy Sofian Keluar
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Buat Ribut, Tajuddin Nur Dirangkul Eddy Sofian Keluar
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar