TRIBUN-MEDNA.com, BANGKO– Kabut asap sejak beberapa pekan ini makin menyelimuti Kabupaten Merangin, khususnya kota Bangko. Secara kasat mata kabut asap semakin tebal dari hari ke hari dan sudah membuat mata perih.
Pantauan Tribun, asap yang menyelimuti kota Bungko terjadi sejak pagi hari. Hingga sore asap tersebut tidak menghilang, bahkan semakin tebal.
Hengki, pengendara sepeda motor menuturkan, kondisi kabut membuat dirinya harus menggunakan masker. Hal itu dilakukannya untuk mengatasi dampak dari kabut asap tersebut."Sejak kabut asap mulai terlihat saat melintas mata menjadi perih. Makanya saya kalau berkendaraan menggunakan masker," sebutnya.
Terkait hal itu Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Merangin, dr Solahuddin menyebutkan, kabut yang diduga dari kejadian kebakaran di Provinsi Riau ini, sudah mengancam kesehatan masyarakat.
"Kita (Dinkes) sudah menyikapinya, dan kabut asap yang beberapa hari ini terjadi di Merangin sudah berbahaya untuk kesehatan warga," ujar dr Solahuddin.
Meski belum adanya tim yang melakukan pengukuran tingkat atau kadar zat kabut tersebut, dikatakan Solahuddin dari faktor fisiknya sudah mengancam kesehatan warga."Secara fisiknya saja itu sudah membuat pedih mata, jadi ini bisa menggangu kesehatan, terutama saluran pernafasan," jelasnya.
Menanggapi ini dilanjutkannya, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD), gunanya untuk mengukur kadar zat asap tersebut.
"Sudah kita koordinasikan dengan pihak BLHD, untuk segera mungkin mengukur kadarnya. Sehingga dapat kita pastikan benar bahaya apa yang bisa mengancam warga dari kabut asap ini," ucapnya.
Dengan demikian ditambahkannya, sementara waktu pihak Dinkes Merangin menghimbau agar warga berhati–hati ketika melakukan aktivitas di luar rumah. Saat beraktivitas disarankan untuk menggunakan masker.
"Jadi kita imbau lah warga untuk jangan keluar rumah kalau tidak penting. Kalau pun diluar rumah harus menggunakan masker untuk menjaga saluran pernafasan," tuturnya.
Sementara itu, Kepala BLHD Kabupaten Merangin, Taruna yang dikonfirmasi terpisah, membenarkan jika pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinkes Merangin.
Taruna mengatakan, pihaknya belum bisa melakukan uji kadar kabut asap tersebut, lantaran Kabupaten Merangin belum mempunyai alatnya. Sehingga harus menunggu adanya tim yang turun dari Provinsi.
"Kita belum ada alat, tapi kita sudah koordinasi dengan pihak Provinsi. Apabila dalam waktu dua hari kedepan masih saja terjadi di Merangin, maka tim akan turun untuk mengukur kadar asap ini," ungkapnya.
Anda sedang membaca artikel tentang
Kabut Asap Bikin Perih
Dengan url
http://medanngepos.blogspot.com/2014/03/kabut-asap-bikin-perih.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kabut Asap Bikin Perih
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar