TRIBUN-MEDAN.com,BANDUNG, - Retakan di dinding rumah milik warga Jalan Rama RW 02, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, kian memanjang. Sedikitnya puluhan rumah di bantaran sungai yang mengalami retak-retak. Retakan ini diduga karena terjadinya pergeseran tanah. Jika retakan dibiarkan makin besar, rumah warga terancam roboh.
"Di sini ada tujuh RT, tapi yang terkena retakan rumah dari RT 01 sampai RT 03 ada enam rumah yang parah. Kalau di RT 05 dan 06 ada empat rumah yang parah, ini rusaknya sudah berjalan selama seminggu. Awalnya dari RT 01 dulu, cuma sudah dibetulkan, soalnya hanya satu dua rumah yang terkena retakan. Kemarin malam hujan lagi jadi semakin menjalar ke RT 2 dan 3, kalau RT 5 dan 6 kebetulan ada di seberang sana itu juga parah kemarin. Jika ditotal bisa sampai lebih dari 20-an rumah," ujar Ketua RW 02 Dede Gandamana (53), saat ditemui di kediamannya, Senin (7/4).
Dede mengatakan retakan yang terjadi pada rumah warganya diakibatkan oleh tanah yang berada di bawah rumah-rumah warga tergerus oleh aliran air, sehingga tanah yang menjadi fondasi rumah pun kosong dan mengakibatkan rumah di bagian belakang mengangkat.
"Akibat hujan. tanahnya tergerus aliran sungai, jadi tanah di bawah rumah warga itu kosong. Kalau di RT 5 dan 6 awalnya ada benteng tapi bentengnya sudah roboh," katanya.
Lebih lanjut Dede mengatakan air sungai pada Minggu malam tidak mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Hanya saja air menggenang di gang-gang dan tidak mengalir ke sungai.
"Tinggi sungai normal tidak ada kenaikan yang parah, hanya air di gang - gang penuh. Jadi bisa diprediksi air dari gang yang menggerus tanah warga melalui gorong-gorong," ujarnya.
Dede mengatakan untuk saat ini warga yang rumahnya mengalami retak-retak sudah mendapat santunan dari warga sekitar.
"Dari waktu kemarin ada warga yang inisiatif buat sumbangan untuk keluarga yang rumahnya terkena retakan, sudah terkumpul dananya juga, nanti tinggal disalurkan saja," kata Dede.
Aep Budiman (35), warga RT 02 yang rumahnya terkena dampak retakan, menuturkan tanah yang berada di bagian belakang bawah rumahnya memang kosong, sehingga tidak ada fondasi penguat rumah dua lantai miliknya.
"Awalnya di sini ada gorong-gorong pembuangan air ukurannya sekitar lima meter. Hanya saja yang sekarang ini entah kenapa jadi tersendat gorong-gorongnya, jadi air hujan yang dari atas tidak mengalir ke sungai. Air yang tersendat itu mengendap ke tanah dan tanah yang ada di bawah rumah ambles," ujar Aep saat ditemui di rumahnya Jalan Rama Belakang no 22.
Aep mengatakan kejadian rumah retak ini terjadi sejak sepekan yang lalu dan Minggu (6/4) retakan sudah menjalar hingga ke rumahnya di RT 02/02. "Awalnya dari depan terus menjalar ke sini dan yang tengah di sini (RT 2) jadi retakan yang parah," ujarnya.
Baru Dapat Laporan
Dari pantauan Tribun di lapangan, menunjukkan, rumah milik Aep mengalami retakan di bagian belakang rumahnya tepatnya di depan kamar mandi. Retakan cukup besar sehingga terlihat membelah tembok dan lantai bangunan bagian belakang rumah Aep. Hingga kemarin, suara retakan masih sering terdengar di rumah Aep beserta keluarganya. Namun Aep tidak berencana untuk keluar dahulu dari rumahnya. Ia hanya berencana bagian belakang rumah yang mengalami retak sehingga tidak akan dipakai lagi oleh bangunan apapun.
"Rencana saya mau dibenerin saja, akan dibuat benteng saja. Paling juga nanti bikin halaman belakang saja," kata Aep.
Lebih lanjut pihak RW 2 menginginkan agar Pemerintah Kota Bandung segera untuk menangani permasalahan ini. Dede menginginkan agar pemerintah dapat membantu guna menanggulangi rumah-rumah warga yang terkena dampak pergeseran tanah.
Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bandung Iskandar Zulkarnain belum bisa berkomentar banyak terkait retakan yang menimpa rumah-rumah warga di kawasan Arjuna Kecamatan Cicendo, sejak beberapa hari lalu.
Iskandar mengaku baru mendapat laporan dari Camat setempat mengenai keretakan tanah tersebut. "Belum saya cek. Baru dapat kabar hari ini (kemarin, Red)," kata Iskandar.
Iskandar akan segera datang ke lokasi untuk meninjau tempat tersebut. "Ya hari ini (kemarin, Red) lah. Nanti saya ke sana. Intinya sih tinggal di dekat sungai kan memang berisiko," ujarnya.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pun sudah memerintahkan Kepala DBMP untuk mengecek ke lapangan. "Saya belum mendapat laporan, jadi belum bisa mengambil langkah apakah warga perlu direlokasi atau tidak," ujar Emil. (cr1/tsm)
Anda sedang membaca artikel tentang
Retakan Semakin Memanjang Rumah Warga Jalan Rama Terancam Roboh
Dengan url
http://medanngepos.blogspot.com/2014/04/retakan-semakin-memanjang-rumah-warga.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Retakan Semakin Memanjang Rumah Warga Jalan Rama Terancam Roboh
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Retakan Semakin Memanjang Rumah Warga Jalan Rama Terancam Roboh
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar