TRIBUN-MEDAN.com, JOMBANG - Petani semangka jenis 'Inul' di Kecamatan Tembelang dan Kecamatan Megaluh boleh tersenyum, bahkan terkekeh gembira.
Sebab, sejak 10 hari terakhir mereka panen raya buah berair dengan ciri khusus berbentuk bulat panjang ini, dengan harga jual tinggi.
Semangka yang namanya diambil dari penyanyi dangdut kondang asal Japanan, Pasuruan, dan konon hasil rekayasa petani Bangkingan, Surabaya ini, harga jualnya lebih tinggi ketimbang semangka biasa.
Di sejumlah desa Kecamatan Tembelang dan Megaluh, bibit semangka jenis ini sudah dua tahun menjadi primadona dan ditanam berdampingan dengan tanaman buah melon.
Bahkan di musim kemarau saat ini hampir semua petani memilih menanam semangka Inul. Karena buah ini banyak diburu agen-agen buah dari Jombang maupun daerah lainnya. Semangka Inul bisa dipanen tiga kali dalam satu musim tanam.
Produktivitas buah ini sangat bagus, karena tidak terserang hama. Untuk satu kali panen di lahan seluas satu hektare, bisa dipetik belasan ton dengan harga jual hingga Rp 35 juta.
Sementara biaya produksi, mulai dari persiapan lahan, pembelian bibit, tanam bibit, pemupukan, perawatan, hingga panen, biayanya jauh di bawah itu. Yakni sekitar Rp 20 juta.
"Semangka jenis Inul ini memang lebih menjanjikan. Hasil panen bagus, harganya juga bagus. Ini pertama kali saya tanam Mbak Inul, ternyata keuntungannya lumayan juga," kata Suwanto, petani semangka Inul Desa Sentul, Kecamatan Tembelang, Senin (13/10/2014).
Menurut M Fathoni, petani asal Kedungrejo, Kecamatan Megaluh, pemeliharaan yang tidak terlalu sulit dibandingkan semangka. Karena lebih tahan hama. "Dan terbukti mampu menghasilkan buah lebih manis. Manisnya juga alami," ujar M Fathoni. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Semangka Bentuk Love, Mau?
Dengan url
http://medanngepos.blogspot.com/2014/10/semangka-bentuk-love-mau.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Semangka Bentuk Love, Mau?
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar