TRIBUN-MEDAN.com, JAKARTA - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dinilai belum memiliki sinergi yang baik sesama BUMN. Hal itu pula dinilai menjadi salah satu penyebab tak berkembangnya BUMN.
Direktur Utama PT Bank Nasional Indonesia (Persero) Tbk Gatot Suwondo blak-blakan soal tak solidnya BUMN. Bahkan, kata dia, sesama BUMN dalam bidang yang sama sering saling jegal.
"Memang selama ini enggak saling jegal? Sesama Bank (BUMN; Mandiri, BNI, BRI, dan BTN) empat ini pak, saling jegal-jelagalan pak, yang bareng cuma program KUR (Koperasi Usaha Rakyat)," ujar Gatot dalam acara diskusi publik optimalisasi deviden BUMN, Jakarta, Jumat (23/1/2015).
Lebih lanjut dia mengakui, BUMN saat ini memang belum seluruhnya terkonsolidasi. Menurut Gatot, hal itu disebabkan karena sampai saat ini tak ada tokoh yang bisa menjadi dirijen para BUMN.
Saat BUMN perbankan saling jegal, Presiden kata dia melakukan pemanggilan kepada 4 direksi BUMN. Dia pun merasa kaget rupanya aksi saling jegal BUMN sudah diketahui presiden.
"Saya enggak tahu juga kok presiden bisa tahu. Dia undang kita (4 direksi BUMN perbankan) dan diminta jangan ribut," kata dia.
Setelah dipanggil presiden, Gatot mengatakan situasi sesama bank BUMN saat ini sudah lebih baik dari sebelumnya.
Selain mengeluhkan persaingan sesama BUMN, Gatot juga mengeluh soal banyaknya undang-undang yang mengatur BUMN tetapi tak saling sinkron.
"Kita (BUMN) enggak masalah 15 undang-undang (sekalipun mengatur BUMN), yang penting sinkron. Ini menurut undang-undang PT bilang modal kita modal perusahaan, (Sementara) undang-undang lain bilang itu punya pemerintah," kata dia.
Anda sedang membaca artikel tentang
Bank BUMN Saling Jegal, Presiden Minta Jangan Ribut
Dengan url
http://medanngepos.blogspot.com/2015/01/bank-bumn-saling-jegal-presiden-minta.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Bank BUMN Saling Jegal, Presiden Minta Jangan Ribut
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Bank BUMN Saling Jegal, Presiden Minta Jangan Ribut
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar