TRIBUN-MEDAN.com, JAKARTA - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) M Nasser menjelaskan Kompolnas sebenarnya pernah meminta data rekam jejak Budi Gunawan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
"Kompolnas kirim surat ke Komnas HAM, KPK, dan PPATK. Tapi tidak pernah dibalas, cuma Komnas HAM yang balas ke kami. Jadi kami tidak tahu banyak soal profil mencurigakan dari para calon," ujar Nasser dalam diskusi di Kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (17/1/2015).
Menurut Nasser, keterangan soal data keuangan tersebut pernah diminta saat Budi diajukan sebagai calon Kepala Polri pada 23 April 2013. Namun, kata Nasser, Kompolnas menyesali sikap KPK dan PPATK yang tidak pernah menanggapi permintaan itu.
Menurut Nasser, dalam rekomendasi nama-nama calon Kapolri yang diberikan kepada Presiden Jokowi pada 7 Januari lalu, Kompolnas telah memberikan informasi dan profil lengkap dengan seluruh data yang dimiliki. Mengenai nama Budi, Kompolnas tidak mempunyai alasan kuat untuk menghapus nama perwira bintang tiga tersebut.
"Memang Komjen Budi disebut-sebut punya rekening gendut, tetapi kami punya surat dari Bareskrim Polri yang ditandatangani Kabareskrim. Surat itu menyatakan rekening Budi Gunawan clear, tidak bermasalah," kata Nasser.
Nasser juga mengatakan, dimasukkannya nama Budi Gunawan dalam rekomendasi kepada Presiden cukup beralasan. Hal itu karena Budi merupakan seorang petinggi Polri yang sesuai undang-undang dapat diajukan sebagai salah satu calon Kapolri.(Abba Gabrillin)
Anda sedang membaca artikel tentang
Nasser: Surat Kompolnas Tidak Pernah Dibalas KPK dan PPATK
Dengan url
http://medanngepos.blogspot.com/2015/01/nasser-surat-kompolnas-tidak-pernah.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Nasser: Surat Kompolnas Tidak Pernah Dibalas KPK dan PPATK
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Nasser: Surat Kompolnas Tidak Pernah Dibalas KPK dan PPATK
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar