Tribun Medan - Selasa, 26 Maret 2013 11:16 WIB
Upacara penganugerahan digelar di sebuah tenda besar di Taman Zawraa taman terbesar di ibukota Baghdad. Dalam acara ini disuguhkan dengan penampilan dari musisi Irak Naseer Shamma, termasuk pidato dari sejumlah tokoh politik Irak dan pemimpin Liga Arab Nabil al-Arabi.
Sejumlah kegiatan yang berlangsung dalam peresmian Ibukota Kebudayaan Arab 2013 diantaranya adalah penampilan tari, pameran fotografi, termasuk seni tradisional dan kerajinan tangan.
"Baghdad, sebuah sumber pengetahuan bagi seluruh dunia, kembali bangkit hari ini, terimakasih atas upaya warga Irak dan saudara Arab," kata Perdana Menteri Nuri al-Maliki dalam sebuah pidato.
Sebelum pecah akibat peperangan Baghdad sebelumnya dikenal dengan sebutan sebagai kota budaya 1001 malam.
Membuka Isolasi
Ini merupakan langkah terbaru dalam serangkaian upaya Irak untuk membawa nama mereka kembali ke panggung dunia setelah tiga dekade terlibat konflik dan sanksi yang menyebabkan terisolasi dari dunia internasional baik dari sektor ekonomi maupun kebudayaan.
Baghdad sebelumnya juga menggelar KTT Liga Arab di tahun 2012, dan di tahun yang sama juga menjadi tempat pertemuan sejumlah negara berpengaruh dan Iran terkait isu nuklir yang dikembangkan oleh Teheran.
Irak juga akan menjadi tuan rumah untuk kejuaraan sepak bola Piala Teluk di tahun 2015.
Tetapi upaya Irak ini bukan tanpa hambatan, Piala Teluk semestinya dijadwalkan pada tahun ini tetapi ditunda, dan ambisi untuk menjadikan Najaf - kota suci umat Syiah - sebagai Ibukota Kebudayaan Islam 2012 digagalkan oleh sejumlah tuduhan korupsi.
Anda sedang membaca artikel tentang
Baghdad Jadi Ibukota Kebudayaan Arab
Dengan url
http://medanngepos.blogspot.com/2013/03/baghdad-jadi-ibukota-kebudayaan-arab.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Baghdad Jadi Ibukota Kebudayaan Arab
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Baghdad Jadi Ibukota Kebudayaan Arab
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar