Tribun Medan - Kamis, 11 April 2013 11:43 WIB
Makanan padat dan kasar merangsang anak untuk mengunyah. Aktivitas ini sangat penting bagi pembentukan rahang dan gigi yang sempurna. Keduanya merupakan alat artikulasi yang memungkinkan seseorang melafalkan kata-kata dengan baik. Jika tahapan pemberian makanan ini tidak diperhatikan, sangat mungkin si batita tidak mendapatkan stimulasi yang cukup.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan, perkembangan bicara berawal dari refleks yang terkait dengan muntah, kemampuan mengontrol udara dalam rongga mulut, serta menggerakkan lidah, rahang, dan bibir. Kelancaran bicara juga dipengaruhi kemampuan anak mengontrol air liurnya agar tidak mengiler dengan cara ditelan, dan berhenti mengisap jempol pada waktunya. Tentu saja, kemampuan bicara juga terkait dengan kepekaan pendengaran dan pemahaman dari apa yang didengarnya.
Kurangnya kesiapan organ bicara dapat diketahui dari tidak matangnya perkembangan sensori anak. Cirinya, anak selalu muntah setiap kali memperoleh makanan dalam bentuk padat atau agak kasar. Kurang berkembangnya organ bicara ditandai pula dengan rendahnya kemampuan otot oral motor. Cirinya, anak belum bisa mengorganisasi dengan baik makanan dan minuman yang ada di mulutnya seperti tidak bisa mengunyah dan menyedot dengan baik dan kontinu.
Meski demikian, ada juga anak batita yang organ bicaranya sensorik maupun motoriknya belum siap meski ayah dan ibu sudah mematuhi betul tahapan pemberian makanan. Hal ini biasa terjadi pada anak-anak dengan riwayat prematuritas, mengalami sindrom down, atau gangguan perkembangan lainnya.
(Tabloid Nakita)
Anda sedang membaca artikel tentang
Makanan Pengaruhi Kemampuan Bicara Anak
Dengan url
http://medanngepos.blogspot.com/2013/04/makanan-pengaruhi-kemampuan-bicara-anak.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Makanan Pengaruhi Kemampuan Bicara Anak
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Makanan Pengaruhi Kemampuan Bicara Anak
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar