TRIBUN-MEDAN.com, JAKARTA - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meninjau lokasi penggerebekan terori di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (4/1/2014).
Empat komisioner Kompolnas Syafiadi Cut Ali, M Nasser, Logan Siagian, dan Edi Saputra Hasibuan didampingi Kabareskrim Polri Komjen Pol Suhardi Alius meninjau lokasi rumah yang dikontrak Dayat Cs sekitar pukul 09.00 WIB.
Komisioner Kompolnas Syafriadi Cut Ali menjelaskan bahwa kedatangannya sebagai bentuk fungsi Kompolnas dalam mengawasi kinerja kepolisian.
"Berdasarkan gambaran di lapangan dan penjelasan dari anggota, bahwa yang menduduki kontrakan ini dapat disimpulkan yang dilakukan Densus sudah sesuai prosedur dan tata cara penggerebekan," kata Syafriyadi saat ditemui di lokasi penggerebegan.
Pada saat penggerebegan, kepolisian sudah melakukan penghormatan terhadap hak para tersangka dengan beberapa kali memberi peringatan untuk menyerah.
"Mereka justru membalasnya denga tembakan, sudah dilakukan imbauan bukannya menyerah, malah mereka yang membuka tembakan," katanya.
Kerusakan yang terjadi terhadap rumah seperti adanya tembok-tembok yang runtuh serta bekas tembakan, dikatakan Syafriadi merupakan bagian dari upaya Polri untuk masuk ke dalam rumah.
"Sehingga polisi melakukan brifing dengan menjebol tembok, bahkan pada saat dilakukan publik adress, pelaku sempat melempar dua bom keluar, satu meledak satu tidak. Ini yang menggambarkan para tersangka berbahaya," ungkapnya.
Aksi baku tembak antara anggota Densus 88 Antiteror Polri dengan kelompok teroris di Kampung Sawah Lama, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten diawali dengan penangkapan Anton alias Septi di Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (31/1/2013) sekitar pukul 14.00 WIB.
Hasil keterangan Anton, membawa tim Densus 88 Antiteror Polri ke Ciputat. Aksi tembak menembak yang terjadi di Ciputat diawali penangkapan pimpinan teroris Ciputat Nurul Hidayat alias Dayat alias Daeng saat sedang mengendarai sepeda motor dengan memboceng tetangga kontrakannya bernama Irwan melalui jalan Gang Haji Hasan. Dayat ke luar dari kontrakannya untuk membeli makan.
Anggota Densus 88 Antiteror Polri yang sudah menguntitnya sejak beberapa hari kemudian mengikutinya dari belakang dan menyergapnya.
Kemudian, Dayat membalas dan mengarahkan tembakan dengan pen gun kepada anggota Densus dalam jarak yang cukup dekat. Hasilnya anggota Densus 88 Antiteror Polri pun tertembak di bagian kaki kiri tepat dibawah lutut tembus ke paha kanan.
Melihat situasi tersebut, anggota polisi yang lain yang sudah siap kemudian mengarahkan senjatanya ke arah Dayat dan melesatkan tembakan ke arah Dayat yang menyebabkan Dayat meninggal dunia lebih dahulu.
Sementara tetangga kontrakan Dayat bernama Irwan diamankan pihak kepolisian untuk dimintai keterangan.
Setelah aksi baku tembak dengan Dayat, kepolisian kemudian melakukan penyergapan di rumah kontrakan milik Zainab yang berada di Kampung Sawah Lama RT 04 RW 07, Ciputat, Tangerang Selatan. Setelah kepolisian mengimbau supaya lima teroris yang berada di dalam rumah menyerah, justru para teroris malah menantang polisi.
"Kalau berani masuk sini," ucap teroris dari dalam rumah saat itu.
Akhirnya aksi baku tembak pun terjadi, selama 10 jam kepolisian terus melancarkan serangan kepada teroris begitu juga sebaliknya dan aksi baku tembak pun selesai, Rabu (1/1/2014) pukul 05.00 WIB. Setelah dipastikan aman ditemukan lima jenazah masing bernama Nurul Haq alias Dirman, Oji alias Tomo, Rizal alias Teguh alias Sabar, Hendi Albar, dan Edo alias Amril. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Kompolnas : Imbauan Polisi Dibalas Dua Lemparan Bom Teroris
Dengan url
http://medanngepos.blogspot.com/2014/01/kompolnas-imbauan-polisi-dibalas-dua.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kompolnas : Imbauan Polisi Dibalas Dua Lemparan Bom Teroris
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kompolnas : Imbauan Polisi Dibalas Dua Lemparan Bom Teroris
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar