TRIBUN-MEDAN.com, MAKASSAR - Direktur Bank Sulselbar, Ellong Tjandra mengatakan Initial Public Offering (IPO) bukan jaminan bank daerah mampu melakukan penguatan modal.
Menurut Ellong, selama ini kesulitan perbankan daerah dalam meningkatkan modal terjadi karena kurangnya dukungan pemerintah setempat serta inovasi produk dan layanan yang kurang mumpuni.
Jika dilihat dari sisi penambahan modal keterbukaan saham memang mampu menghasilkan pendanaan jangka panjang namun di sisi lain bagi bank daerah masih sulit.
Menurut Ellong dia lebih memilih menerbitkan surat utang atau obligasi saja dulu ketimbang IPO dalam melakukan penambahan modal.
"Saat ini situasi ekonomi masih fluktuatif, kami harus berfikir panjang, jangan sampai melepas saham disaat angkanya jatuh hal tersebut malah menjadi boomerang bukan solusi," jelasnya.
Menurutnya dalam waktu dekat akan kembali dilakukan pelepasan obligasi dengan jumlah emisi yang hampir sama dengan pelepasan obligasi 30 April lalu sekitar Rp 500 miliar.
Ellong optimistis melalui pelepasan obligasi tersebut akan terjadi penambahan modal lagi dalam menopang neraca bisnis yang akan terus dikembangkan.
Disamping itu dia tak menampik memiliki cita-cita untuk segera melepas saham ke bursa. Ellong berharap hal tersebut bisa tercapai di 2018 mendatang.
Bank Sulselbar menurut Ellong saat ini juga terus mendorong pemerintah provinsi dan kabupaten untuk menambah sahamnya disamping terus fokus memperbaiki layanan, bersaing dalam menciptakan varietas produk, serta meningkatkan penggunaan IT. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
IPO Tak Menjamin Penguatan Modal
Dengan url
http://medanngepos.blogspot.com/2014/03/ipo-tak-menjamin-penguatan-modal.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
IPO Tak Menjamin Penguatan Modal
namun jangan lupa untuk meletakkan link
IPO Tak Menjamin Penguatan Modal
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar