Ahok Curhat Sering Coba Dikibuli Bawahannya

Written By Unknown on Sabtu, 05 April 2014 | 11.53

TRIBUN-MEDAN.com,JAKARTA - Selama 1,5 tahun menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengaku sudah sering mendapati bawahannya yang coba mengibulinya dengan sejumlah alasan yang tidak masuk akal, terutama saat mereka ketahuan melakukan penyelewengan. Bahkan, ia mengaku pernah dikibuli sampai kepada hal yang terkecil, yakni pengadaan kursi kerja untuk ruangannya sendiri.

Basuki menceritakan, tak lama dilantik sebagai wakil gubernur pada Oktober 2012, dia mendapati meja kerjanya tidak memiliki kursi. Karena itu, ia lalu menanyakannya pada bagian yang biasa mengurusi pengadaan barang.

"Saya tanya, mana kursinya, kata mereka 'dibawa pulang Pak Fauzi Bowo, Pak'. Saya sebenarnya heran, masa pulang bawa kursi. Terus saya tanya ada kursi enggak? Mereka bilang belum pengadaan," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Jumat (4/4/2014).

Basuki menilai, alasan anak buahnya itu sangat tidak masuk akal. Namun, meski masih dilanda rasa heran, saat itu ia mengaku enggan berdebat. Dia pun memilih mencomot salah satu kursi di meja rapat untuk digunakan di meja kerjanya sambil menunggu kursi baru saat masa pengadaan barang 2013 tiba.

Seiring berjalannya waktu, ia pun menjalankan aktivitas seperti biasa dengan kursi comotan dari meja rapat tersebut, sampai-sampai ia lupa dengan janji pengadaan kursi baru pada 2013. Sampai pada akhirnya, Basuki menyadari jika dia belum memiliki kursi kerja saat jumlah pegawai magang di ruang kerjanya bertambah. Ia pun kembali mendatangi bagian pengadaan barang untuk menanyakan hal tersebut.

"Pas anak magang bertambah banyak, saya baru ingat kalau saya dulu sudah pernah dijanjikan mau ada pengadaan kursi, ini sudah tahun 2014, berarti ada kursi pengadaan 2013 dong," ujarnya.

Basuki lalu mendapatkan kursi kerja dari bagian pengadaan barang. Namun, ia merasa kursi tersebut tidak enak digunakan. Sampai akhirnya, ia melakukan inspeksi ke sejumlah kantor-kantor di Gedung Blok K G, Balaikota Jakarta, pekan lalu, yang salah satunya mengunjungi ruang kerja Sekretaris Daerah.

Di ruangan kerja Sekda, Basuki mendapati kursi kerja yang kualitasnya jauh lebih baik dibanding kursi yang ia terima. Ia lalu menyampaikan keluhannya tersebut pada anak buahnya. Anehnya, kata dia, tak lama setelah inspeksinya ke ruang Sekda itu, kursi dengan kualitas yang sama didatangkan ke ruang kerjanya.

Dia pun sempat mempertanyakan asal kursi tersebut. Menurut penjelasan bawahannya, kursi kerja tersebut memang kursi yang diperuntukan untuk dirinya dan Gubernur DKI Joko Widodo. Namun Basuki tahu bahwa kursi kerja di ruangan Jokowi adalah kursi lama yang salah satu bagian kulitnya ada yang sudah sobek.

"Lagipula, kalau ini kursi saya, terus kemarin dikemanain, dan kemarin siapa yang pakai. Mereka tidak bisa jawab. Jadi ya itu, urusan kursi saja dikerjai apa lagi urusan bus," tukas pria yang akrab disapa Ahok itu.

Seperti diberitakan, beberapa waktu belakangan ini, Basuki berulang kali menyampaikan kekesalannya pada jajaran bawahannya, saat mengetahui bahwa proses penyerahan bus sumbangan dari pihak swasta dihambat karena keberadaan bus-bus itu melanggar Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, karena masih menggunakan bahan bakar solar.

Dia menilai, alasan tersebut tidak masuk akal sebab berdasarkan isi Perda tersebut, sebenarnya tidak hanya transjakarta saja yang wajib menggunakan bahan bakar gas, melainkan seluruh kendaraan dinas dan kendaraan operasional Pemprov DKI, kendaraan dinas anggota DPRD DKI, dan seluruh angkutan umum lainnya.

"Sekarang coba lihat, kendaraan dinas pejabat-pejabat DKI, termasuk Gubernur dan Wakil Gubernur, dan anggota dewan yang terhormat, sudah pakai gas atau belum? Jadi, untuk pengadaan bus bagi warga masyarakat, mereka mewajibkan penegakan Perda. Tetapi melanggar saat kendaraannya untuk dipakai sendiri. Tidak fair namanya," keluh Basuki beberapa hari lalu.

"Bus-bus baru APTB saja boleh pakai solar, termasuk bus wisata tingkat. Jadi, kenapa bus transjakarta tidak boleh. Jadi, saya merasa ini hanya akal-akalan mereka saja supaya saat jumlah bus transjakarta tidak mencukupi dan di satu sisi tidak bisa menerima sumbangan swasta, maka akan diadakan tender. Tendernya nanti pakai bus China yang berkarat lagi," tambahnya kemudian.


Anda sedang membaca artikel tentang

Ahok Curhat Sering Coba Dikibuli Bawahannya

Dengan url

http://medanngepos.blogspot.com/2014/04/ahok-curhat-sering-coba-dikibuli.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Ahok Curhat Sering Coba Dikibuli Bawahannya

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Ahok Curhat Sering Coba Dikibuli Bawahannya

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger