Laporan Wartawan Tribun Medan / Abul Muamar
TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Ibunda anggota DPRD Siantar YPS korban kekerasan seksual, Kristina Simanjuntak mengatakan pihaknya siap jika Denny Siahaan, rekan anaknya sesama anggota dewan Siantar, menyerangnya dengan memutarbalikkan fakta kasus dugaan kekerasan seksual yang dilakukan pada anaknya.
"Kami mengadukan itu kan karena dia trauma. Pernyataanku kan ini sebagai bukti. LP-nya udah diterima," ujarnya, Selasa (21/10/2014), melalui seluler.
Kristina pun tak mampu menahan tangis saat menceritakan apa yang dialami putri sulungnya itu. Terdengar suaranya menangis terisak-isak menceritakan nasib yang dialami anaknya.
"Semalam sampe jam 2 malam kami di Polres. Sedih kali aku. Memang ini belum terjadi. Apakah kasus itu sudah diperkosa baru itu disebut kasus. Intinya kan dia selamat karena Tuhan melalui korset itu. Jangan kita udah diperkosa baru simpati. Jangan udah sempat terjadi baru itu dihukum," ujarnya seraya menangis.
Kristina pun menyadari pihaknya tengah mencari saksi yang dapat membantunya mengungkap perbuatan Denny.
"Tahu kita. Karena memang gak ada saksi. Tapi kan ada surat pernyataan itu. Ada surat pernyataan bahwa dia bukan anak-anak lagi. Dan dia sudah menandatangani itu. Memang saya tahu, sebelum kami membuat pengaduan ini. Kami sebagai orangtua harus kuat. Kami memang sedang mencari saksi. Karena gak ada yang melihat. Anak saya gak tahu siapa pelayan yang ngasih kunci itu," katanya.
Menurut Kristina, anaknya sempat merasa kehilangan kendali dan tak menyadari apa yang terjadi saat itu.
"Merasa ada juga (terhipnotis). Cuma dia udah kalut. Cuma kan reputasinya Denny ini kan orang sudah tahu. Jadi kalau ada orang yang membela, hanya Tuhan-lah yang bisa membalaskan, lebih dari apa yang diberi kepada boru-ku (putriku). Bukan saya menyumpahi ya," katanya.
Kata Kristina, dia akan terus menemani YPS ke kantor DPRD.
"Saya bilang sama dia, 'Kamu kan anggota DPRD, kan gak mungkin kamu gak ke kantor. Saya antarinlah dia. Saya sarankan dia dekat-dekat sama yang perempuan. Nanti kalau kamu dibekap, dibunuh atau diapain, gimana coba," ujarnya.
"Dia kan mau membalikkan (fakta), silakan. Kita kan tidak bodoh. Mau melaporkan ini pun nama baik kita sudah tercemar. Dia pernah ke toko baik-baik. Berteman di Facebook. Kita gak nyangka dia kayak gitu. Kata anak saya waktu itu, 'Aku takut dia bapaknya orang kaya'. Dia pertama kali gak mau ngasih tahu kami. Dia cerita sama adiknya."
(amr/tribun-medan.com)
Anda sedang membaca artikel tentang
Ibunda Korban Tak Mampu Menahan Tangis
Dengan url
http://medanngepos.blogspot.com/2014/10/ibunda-korban-tak-mampu-menahan-tangis.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Ibunda Korban Tak Mampu Menahan Tangis
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Ibunda Korban Tak Mampu Menahan Tangis
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar