TRIBUN-MEDAN.COM, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) saat ini sedang mempelajari bisnis yang cocok untuk ekspansi ke Malaysia, seiring adanya ASEAN Banking Integration Framework (ABIF).
"Kita lihat potensinya di mana, tapi belajar dari pengalaman, kehadiran Malaysia di sini kan beli bank-bank domestik. Artinya bank-bank itu udah follow us. Mereka masuk suntik modal, bisnisnya udah," ucap Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Riswinandi akhir pekan ini.
Menurut Riswinandi, Bank Mandiri tidak mengikuti langkah seperti Bank Malaysia, tetapi dengan membuka kantor baru. Sehingga, diperlukan pengkajian yang lebih matang agar tidak salah sasaran.
"Jadi harus dipelajari banget marketnya. Kalau investasinya sudah jelas itung-itungannya. Kita itu follow trade follow people," ucapnya.
Pembukaan kantor di Malaysia, kata Riswinandi, salah satunya untuk mendukung masyarakat Indonesia yang tinggal di negeri Jiran dalam menyimpan uangnya. "Ya kita panjangi tangan kita di sana," ujarnya.
Untuk diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung integrasi perbankan ASEAN, dalam memajukan bisnis perbankan nasional yang lebih luas, efisien dan stabil di kawasan ASEAN.
Sebab, dampak positif ASEAN Banking Integration Framework (ABIF) bagi Indonesia adalah adanya peluang dan potensi bagi perbankan dan pelaku bisnis Indonesia untuk melakukan ekspansi ke pasar ASEAN.
Anda sedang membaca artikel tentang
Malaysia Caplok Bank-bank di Indonesia, Bank Mandiri Tak Mau Ikut-ikutan
Dengan url
http://medanngepos.blogspot.com/2015/01/malaysia-caplok-bank-bank-di-indonesia.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Malaysia Caplok Bank-bank di Indonesia, Bank Mandiri Tak Mau Ikut-ikutan
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Malaysia Caplok Bank-bank di Indonesia, Bank Mandiri Tak Mau Ikut-ikutan
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar