Tribun Medan - Minggu, 7 Oktober 2012 10:22 WIB
"Novel secara profesional melakukan runtutan kegiatan penggeledahan, penyidikan yang dari awal secara terang-terangan diteror dan diancam, baik saat melaksanakan tugasnya maupun di rumah," demikian Hafidz dalam pernyataannya, saat menceritakan keterlibatan Novel dalam kasus dugaan korupsi proyek simulator SIM.
Kompas.com telah meminta izin kepada salah satu saudara kandung Novel, Taufik Baswedan, untuk mengutip pernyataan Hafidz. Dikonfirmasi lebih jauh, Taufik membenarkan teror yang diterima Novel dan pihak keluarga. Teror itu dirasakan setelah mencuatnya kasus simulator. Kasus ini menyeret jenderal bintang dua, mantan Kepala Korlantas Polri Irjen Djoko Susilo dan masih dalam pengembangan KPK.
"Ya, ada teror. Setelah kasus simulator," ujar Taufik, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (7/10/2012) pagi.
Ia mengungkapkan, setelah kasus itu mencuat, rumah Novel dan ibunya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, sering difoto dan didatangi oleh orang tak dikenal. "Kalau kami sih sudah sadar dan siap, bahwa ini risiko. Tetapi, karena ada ibu, jadi terganggu juga. Beliau kepikiran. Ibu saya enggak bisa dibegitukan," katanya.
"Kasihan ibu saya. Dulu, ibu saya tinggal di Semarang dan menjadi ibu asuh anak-anak Akpol (Akademi Kepolisian). Sampai-sampai, demi menampung anak-anak Akpol, kami kadang malah di luar rumah. Sekarang, ibu saya menangis dibikin polisi," lanjut Taufik.
Ibu Novel, yang berusia 60 tahun, juga tinggal di kawasan Kelapa Gading. Tak hanya sering diabadikan, di sekitar rumah juga sering ada orang-orang tak dikenal yang keliling mengamati. Selain itu, menurut Taufik, sopirnya juga pernah didatangi orang tak dikenal.
"Sopir saya pernah melihat ada orang foto-foto mobil dan tanya mau dijual berapa. Padahal kami enggak niat jual. Kemudian, Ketua RT juga didatangin, bilang kalau adik saya (Novel) terima suap. Tanya tentang rumahnya, dulu beli harga berapa. Intinya, seperti mencari-cari celah kesalahan," paparnya.
Ia menekankan, pihak keluarga akan memberikan dukungan penuh kepada Novel. Saat ini, kata dia, adiknya dalam kondisi baik. Terakhir, pihak keluarga berkomunikasi melalui telepon pada Sabtu (6/10/2012) kemarin.
Seperti diketahui, pada Jumat (5/10/2012) malam, Gedung KPK digeruduk aparat kepolisian yang akan menangkap Novel. Ia disebut terlibat dalam kasus penganiayaan terhadap seorang tahanan pada tahun 2004. Saat itu, Novel bertugas sebagai Kasat Reserse Polda Bengkulu. Pihak Novel, mau pun Pimpinan KPK menyatakan, kasus itu telah selesai. Sebagai atasan, Novel telah mengambil alih tanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan anak buahnya. Atas kasus itu, ia telah mendapatkan hukuman disiplin.
Anda sedang membaca artikel tentang
Keluarga Novel Diteror setelah Kasus Simulator Mencuat
Dengan url
http://medanngepos.blogspot.com/2012/10/keluarga-novel-diteror-setelah-kasus.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Keluarga Novel Diteror setelah Kasus Simulator Mencuat
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Keluarga Novel Diteror setelah Kasus Simulator Mencuat
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar