RIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tak lama lagi Indonesia akan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC). Konsekuensinya, arus barang dan jasa, investasi sertapasar tenaga kerja akan menjadi tanpa sekat, bersaing di Asia Tenggara.
Pengusaha muda M Pradana Indraputra menyatakan, kondisi itu menjadi tantangan sekaligus kesempatan bagi Indonesia.
Menurutnya, dari segi konsumen, mungkin menguntungkan karena akan munculnya barang-barang dengan jumlah yang banyak, serta harga yang kompetitif. Masyarakat kemudian bisa memiliki opsi lebih, dalam memilih barang.
Dari segi produsen, Indraputra kemudian mengingatkan, Indonesia pada posisi yang tidak terlalu menguntungkan.
"Indonesia menjadi objek daripada subjek perdagangan dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN," katanya dalam Simposium Perhimpunan Pelajar Indonesia ASEAN, Jumat (20/6) kemarin.
Dalam pernyataannya yang diterima Tribunnews.com juga diungkap penarikan investasi ke dalam negeri sesungguhnya menjadi hal menarik. Seharusnya Indonesia menjadi ladang investasi dalam membuka lapangan pekerjaan lebih banyak.
Akan tetapi, menurut data World Bank di Doing Business Survey 2013, Indonesia berada di peringkat 120 dari 182 negara di dunia dalam kemudahan investasi memulai bisnis.
Ia kemudian menyarankan pemerintah membenahi birokrasi agar investasi bisa mengucur ke Indonesia. Indrapradana berharap, kaum muda terus berkembang, bersaing dengan pemuda negara tetangga.
Mantan ketua Remaja Islam Masjid Cut Mutia (RICMA) menambahkan kembali, pengangguran dengan diberlakukannya AEC seharusnya dapat berkurang. Namun, Indonesia diyakininya akan sulit menjadi tuan di tanah sendiri.
"Banyak pemuda Indonesia hanya bisa mencapai low middle level management. Top level management, direbut oleh pemuda asing. Karena dari peringkat universitas sendiri Indonesia jauh dari universitas top di Malaysia, Singapura dan Thailand," ujarnya.
Meski begitu, Indraputra memastikan, AEC tidak dapat dielakkan. Pemuda Indonesia mau tak mau mempersiapkan diri untuk bersaing dengan orang asing.
"Yang menjadi pekerjaan rumah pemerintah adalah membantu unit usaha. Untuk kemudian bisa bersaing dengan usaha negara lain, baik skala kecil, menengah, mapun besar," pungkasnya.
Anda sedang membaca artikel tentang
Pemberlakuan AEC Harus Dibarengi dengan Pembenahan Birokrasi
Dengan url
http://medanngepos.blogspot.com/2014/06/pemberlakuan-aec-harus-dibarengi-dengan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pemberlakuan AEC Harus Dibarengi dengan Pembenahan Birokrasi
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Pemberlakuan AEC Harus Dibarengi dengan Pembenahan Birokrasi
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar