"Pas Saya Tanya Dia Gugup dan Jatuhkan Dompet"

Written By Unknown on Jumat, 17 Oktober 2014 | 11.53

Laporan Wartawan Tribun Medan / Abul Muamar

TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Johnson Simangunsong (45), tertangkap basah saat hendak melakukan pencurian di sekolah Yayasan RK Budi Mulia, Pematangsiantar, Jumat (17/10/2014).

Pratiwi Br Purba, guru komputer yang pertama kali memergoki Johnson, mengatakan aksi pencurian dilakukan di ruang perpustakaan saat jam istirahat.

"Saya pertama lagi lewat di depan ruang perpustakaan. Saya curiga. Kok ada orang dewasa gak dikenal. Guru bukan. Gak kenal saya. Saya lihat dia lagi cakar-cakar tas. Saya tanya, 'Kamu siapa?' Terus dia keluar dan jalan cepat, tidak lari memang. Terus saya bilang sama guru-guru yang lain, terus ditangkap dia rame-rame," katanya.

Pelaku sempat gugup saat kepergok. "Pas saya tanya gugup dia. Langsung dijatuhkannya dompet ibu itu," katanya.

Pelaku awalnya hendak mengambil dompet milik Punguan Nainggolan (46), bendahara sekolah, warga Lapangan Bola Atas, Gang Kelapa Sawit.

"Saya juga jaga perpustakaan. Tadi saya pas mau ngambil teh ke dapur. Anak-anak lagi baca rame-rame. Tiba-tiba udah heboh ada yang ditangkap," kata Punguan.

Menurutnya, pelaku belum sempat mengambil apapun dari dalam tas maupun dompetnya. Kartu-kartu identitas, ATM, dikatakannya, tidak ada yang hilang. "Gak palah kuhitung kali. Orang baru-baru semua uangku. Jarang kupake."

Sementara itu, Johnson mengaku mencuri karena desakan ekonomi keluarga. Masih di lokasi sekolah, ia pun menirukan bagaimana ia hendak melakukan pencurian. "Terdesak, Bang. Anakku lima. Masih kecil semua," katanya, dengan wajah pucat.

Namun, tak sulit diterima akal sehat, Johnson masuk ke halaman sekolah dengan mengendarai sepeda motor dan mengaku orangtua siswa yang hendak menjemput anaknya. Sepedamotor Revo-nya dengan nopol BK 3288 WAC pun turut diamankan polisi.

Sementara itu, di sekolah Yayasan RK Budi Mulia Pematangsiantar diketahui juga pernah terjadi kehilangan sepeda motor sebanyak dua kali.

"Seminggu yang lalu kereta murid hilang. Yang pertama kali setahun yang lewat. Kalau pencurian baru kali ini. Itu yang ketahuan, ya. Yang gak ketahuan udah sering. Udah sering di sini hilang duit," ujar salah seorang guru Bahasa Indonesia, di lokasi sekolah.

Adanya lapangan sepakbola di halaman sekolah, yang sering dipinjam oleh pihak luar, disinyalir menjadi penyebab seringnya hal-hal yang tak diinginkan terjadi di sekolah tersebut.

"Karena lapangan ini sering dipake orang luar. Jadi sulit kita mau memantau. Sampe sore pun gerbang sekolah ini masih buka. Padahal satpam kita ada dua," kata guru tersebut.

(amr/tribun-medan.com)


Anda sedang membaca artikel tentang

"Pas Saya Tanya Dia Gugup dan Jatuhkan Dompet"

Dengan url

http://medanngepos.blogspot.com/2014/10/saya-tanya-dia-gugup-dan-jatuhkan-dompet.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

"Pas Saya Tanya Dia Gugup dan Jatuhkan Dompet"

namun jangan lupa untuk meletakkan link

"Pas Saya Tanya Dia Gugup dan Jatuhkan Dompet"

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger