Pak Djohar, Lunasi Utangmu!

Written By Unknown on Senin, 22 Desember 2014 | 11.54

Laporan Reporter Tribun Medan / Arifin Al Alamudi


TRIBUN-MEDAN.com, TRIBUN - Kompetisi Indonesian Super League (ISL) 2011-2012 telah dua tahun berlalu. Bagi PSMS Medan, tahun itu adaalah musim kompetisi yang buruk bagi Ayam Kinantan. Pasalnya hanya mampu finish di peringkat 18 dan harus degradasi ke Divisi Utama.


Pemain, pelatih, manajemen, pendukung, dan warga Kota Medan kebanyakan dirundung sedih kala itu. Namun, selain elemen-elemen tersebut ada yang hingga kini masih diselimuti kesedihan.


Sigit adalah orangnya. Ia bukan pemain, bukan manajemen, bukan pelatih, bukan dari kelompok supporter, bukan pula pengurus PSMS Medan. Ia adalah pemilik travel yang kala itu mengurus semua tiket perjalanan para penggawa Kinantan jika melakoni laga tandang. Bahkan bermain ke markas Persipura Jayapura ialah yang mengurus tiket pesawat keberangkatan dan kepulangan.


Sayang, hampir tiga tahun musim 2011-2012 berlalu, utang biaya perjalanan yang ditanggungjawabi oleh PSSI tak kunjung dibayar.


Dengan wajah gusar, Sigit dan istrinya, Dini mendatangi redaksi Tribun, Jumat (19/12) lalu.


"PSSI masih berutang Rp 171 juta pada kami dan belum dibayar sampai sekarang," ujar Sigit membuka cerita.


Ia mengaku, SIS Travel yang ia dirikan menanggungjawabi seluruh tiket perjalalan PSMS Medan sepanjang kompetisi ISL. Kala itu, Ketua Umum PSMS Medan masih berada di tangan Idris.


Usai kompetisi, Sigit mencoba menagih utangnya pada manajemen Kinantan. Namun Idris menjelaskan bahwa tanggung jawab biaya transportasi dan akomodasi pemain PSMS ada di tangan PSSI.


Dua tahun menunggu, akhirnya Sigit dan istrinya berhasil menemui Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin di Medan pada April 2014. Setelah menjelaskan bahwa utang biaya perjalanan PSMS Rp 177 juta dan menunjukkan bukti-bukti transaksi, Djohar langsung meminta kepada Sigit berurusan dengan Sekjend PSSI Joko Driyono.


"Pak Joko waktu itu berjanji akan melunasi utang dengan cara mencicil 10 kali. Setiap bulan bayar 17 juta dan akan selesai akhir 2014. Pak Joko kasi oret-oretan soal pelunasan utang itu dan ditandatanganinya. Kami agak lega setelah itu," jelas Dini.


Sebulan kemudian, tepatnya 14 Mei 2014 orang suruhan Joko Driyono bernama Amos menghubungi Sigit dan mengatakan akan membayar cicilan utang. Namun sayang, cicilan pertama hanya dibayar 4 juta. Tak seperti janji Joko Driyono yang akan membayar 17 juta per bulan.


Dua bulan, tiga bulan berikutnya tak ada pembayaran. Hingga 21 Agustus 2014 barulah Amos melakukan transfer lagi sebesar Rp 2 juta. Dengan alasan PSSI sedang tidak ada uang. Hingga kini, dari total utang Rp 177.196.000, PSSI baru membayar Rp 6 juta. Sehingga masih meninggalkan utang Rp 171.196.000.


"Awalnya kami sabar menunggu. Tetapi ini sudah akhir 2014 tidak ada juga pencicilan, dan Pak Djohar tak pernah lagi bisa dihubungi, jadi kami bingung harus mengadu kemana," ungkap Dini dengan wajah murungnya.


Iapun berharap organisasi induk yang bertugas mengatur kegiatan olahraga sepak bola di Indonesia ini bisa melunasi utangnya.


"Bagi kami uang segitu sudah bisa untuk banyak hal. Bisa diputar untuk modal lagi. Kalau begini kan jadi tidak bisa diputar uangnya," lirihnya.


Permasalahan piutang PSSI ini ternyata tak hanya dengan SIS Travel. Awal tahun 2014, pihak catering PSMS Medan dan hotel juga mengadukan hal yang sama. Bahwa PSSI belum membayar lunas barang dan jasa yang telah mereka berikan.(rif)


Anda sedang membaca artikel tentang

Pak Djohar, Lunasi Utangmu!

Dengan url

http://medanngepos.blogspot.com/2014/12/pak-djohar-lunasi-utangmu.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Pak Djohar, Lunasi Utangmu!

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Pak Djohar, Lunasi Utangmu!

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger