* Warga Keluhkan Air Keruh PDAM Tirtanadi
* Ada Pemasangan Pipa di PDAM Sunggal
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Beberapa hari terakhir, warga mengeluhkan kualitas air PDAM Tirtanadi. Air yang semestinya bening dan tak beraroma, jadi keruh dan tercium aroma bau parit saat mengalir ke rumah pelanggan.
Seorang pelanggan PDAM mengirim pesan singkat ke public services Tribun Medan melalui nomor ponsel 6281260984XXX. Isi pesan singkatnya adalah, Kepada Yth, PDAM Tirtanadi. Di Jl. Mawar 9 Perumnas Helvetia Medan. Air PDAM lebih sering keruh daripada bersih. Tolong ya PDAM. Kami ingin air PDAM yg bersih.
Ada juga pelanggan PDAM yang mengeluhkan jadwal air mengalir. Pelanggan tersebut mengirim pesan via nomor ponsel +628126301XXX ke public services Tribun Medan. Isinya, Kpd bapak direktur tirtanadi, air di jl. Pertambangan psr.2 selayang-2, gak jalan, padahal sudah ditunggu sampai jam 12-4 pagi tetap juga gak jalan, tolonG
Sedangkan pelanggan PDAM, yang tinggal di Jalan Mawar Perumnas Helvetia Robenhart Tamba mengaku sangat kecewa melihat pelayanan PDAM. Sebab semakin hari, pelayanan BUMD kebanggaan Sumut tersebut semakin amburadul.
"Semakin hari semakin buruk," katanya, Kamis (2/4/2015).
Robenhart mengatakan, lima tahun terakhir pelayanan PDAM sangat prima. Namun, belakangan ini semakin memburuk.
"Kalau dulu airnya bagus kali. Saya nggak tahu kenapa jadi kayak gini," kata pria yang telah menjadi pelanggan PDAM sejak 1995 ini.
Selain keruh, kata Robenhart, bau airnya juga sangat menganggu. "Mirip air parit," katanya. Buruknya kualitas air, katanya, semakin menjadi 14 hari belakangan ini.
Apa tanggapan PDAM Tirtanadi selaku pendistribusi air bersih di Kota Medan? Benarkan pelayanan BUMD ini semakin lama semakin amburadul? Ikuti berita selanjutnya dalam edisi cetak Harian Tribun Medan yang terbit BESOK, Jumat (3/4/2015).
Anda sedang membaca artikel tentang
Kami Terpaksa Tampung Air Hujan
Dengan url
http://medanngepos.blogspot.com/2015/04/kami-terpaksa-tampung-air-hujan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kami Terpaksa Tampung Air Hujan
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kami Terpaksa Tampung Air Hujan
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar